Berkelana Naik Busway
Oleh: Kurnia Dwi Pertiwi
Setelah melewati masa-masa sulit,
akhirnya liburan telah tiba. Aku berkumpul bersama teman-teman SMP dulu,
membicarakan tentang liburan kali ini. Setelah menjelajahi google akhirnya kami
pun menemukan tempat untuk liburan yaitu Taman topi letaknya di Bogor. Untuk
menghindari kemacetan sebelum tahun baru, maka keputusan jatuh pada hari Senin,
29 Desember 2014.
***
Hari yang dinanti pun tiba.
Sebelumnya kami sepakat berkumpul jam 07.00 WIB, mengingat perjalanan yang
lumayan jauh. Jam ditangan kiriku sudah menunjukkan pukul 07.30 tetapi, temanku
yang bernama Elisa belum juga menampakkan wajahnya. Kami panik, berulang kali
mencoba menghubunginya tapi yang terdengar hanyalah suara nada sambung. Hingga
pukul 08.30 WIB Elisa baru sampai di tempat kami berkumpul dan dengan sia nafas
yang ada, Elisa berkata : "Maaf ya, gue telat bangun!"
Kami pun berfikir, kalau kami tetap
berangkat ke Bogor pasti pulang malam. Ide cermelang terlintas difikiran Tiara
"bagaimana kalau kita ke BonBin aja?" BonBin itu singkatan dari keBON
BINatang mungkin lebih dikenal dengan sebutan Ragunan, tanpa berfikir panjang
kami pun mengangguki usulan Tiara.
Kali ini kami menggunakan jasa
busway selain murah, busway ini berhenti tepat di depan BonBin. Sebelumnya,
kami harus transit di Dukuh atas, lagi asyik-asyiknya nunggu busway temanku
yang bernama Mpit memberi tau, kalau dia dengar penjaga busway bilang kalau
hari Senin BonBin tutup. Lantas kami kaget, kami mencoba berfikir positif mana
mungkin liburan kaya gini malah tutup.
Keluar dari Halte kami disambut
dengan perut yang meronta-ronta minta diberi asupan, mengingat sudah pukul
12.30 WIB. Setelah memberi gizi, kami pun mulai mencari loket dan yang dilihat
hanyalah sebuah spanduk dengan bacaan,
BUKA : HARI SELASA s/d MINGGU.
BUKA : HARI SELASA s/d MINGGU.
Seketika itu kami langsung lemas,
tak mau buang-buang waktu kami memutuskan untuk ke Monas berhubung sejak lahir
hingga sekarang Elisa belum pernah ke Monas maka, dengan senang hati kami
mengantarkannya.
Entah kesialan apa lagi ini, ketika Monas sudah nampak dan kami pun hampir sampai, Tiara melihat sesuatu yang tidak beres "Itu kok kaya ditutup ya ?" gumamnya. Karena mataku minus maka, kuabaikan saja ucapannya.
Sampai! Kami sampai ke tempat tujuan dengan pagar dalam kondisi ditutup. Cobaan apa lagi ini ? Kami mencoba tetap semangat, meski hanya beristirahat dibawah pohon rindang. Tak lupa juga berfoto-foto ria, senyuman terbaik kami pancarkan ke kamera meski wajah kami sudah kusam. Tiba-tiba seorang bapak-bapak memberi tahu kalau pagarnya sudah dibuka. Kontan kami bersorak gembira, sepertinya keberuntungan masih ada pada kami setidaknya masih punya waktu 1 jam lagi untuk mengambil gambar di Monas.
Pukul 16.00 WIB kami memutuskan untuk pulang, kali ini kami tidak perlu transit ke Dukuh atas jadi langsung ke Pulo Gadung baru kami akan transit menuju Harapan Indah, Bekasi. Hanya memakan waktu 1 jam kami sampai di Pulo Gadung lalu, kami menunggu busway yang ke Harapan Indah. Halte Harapan Indah ini baru dibuka jadi buswaynya masih sedikit yang beroperasi.
Sejam lamanya kami menunggu akhirnya busway yang dinanti datang juga, kali ini jauh lebih ramai dari busway yang kami naikin sebelum-sebelumnya. Desak-desakan, panas, belum lagi kami harus berdiri karena tidak mendapatkan kursi penumpang. Hari sudah mulai gelap tapi, kami belum juga sampai. Jalanan sangatlah padat. Banyak kendaraan beroda dua maupun empat berlomba-lomba untuk cepat sampai tujuan. Kami seperti berkelana naik busway. Melihat-
melihat gedung pencakar langit, melihat ramainya kendaraan beroda empat maupun beroda dua, menikmati rasanya desak-desak di dalam busway, menikmati indahnya perjalanan di malam hari.
Kini aku mengerti, yang menentukan sukses atau tidaknya liburan kali ini bukanlah tempat-tempat yang kami kunjungi tetapi, bersama siapa kami berkunjung. Dari kami yang tidak jadi ke Taman topi, ke BonBin hanya untuk makan siang, bersandar di bawah pohon rindang untuk melepas lelah. Semua terasa nikmat bersama orang-orang yang kusayangi. Kebersamaan yang kami bangun selama 5 tahun ini tidak sia-sia, kami tetap kompak meski sudah berbeda sekolah, sifat kepeduliaan antara kami masih tetap utuh. Kami selalu bertukar tempat jika salah satunya mendapatkan tempat duduk, kami juga lebih memilih berdiri untuk diduduki anak kecil atau ibu-ibu meski kami sudah mendapatkan tempat duduk.
Hingga tidak terasa, aku sudah seharian menghabiskan waktu bersamanya, terima kasih karena liburan ini sudah memberikan kenangan jika kita menua nanti dan kelak kita akan membuat kenangan yang lebih berkesan daripada ini.
Jadi, tunggu kami berkelana lagi ya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar