Minggu, 11 Desember 2016

Namanya Rossi

saya kira perasaan ini hanya sekedar lewat. tidak berlangsung lama. tapi nyatanya saya salah. Dia secara tidak sadar mencuri perhatian saya. tidak mengijinkan saya sekali saja melewati moment tentang dia. dia.. laki laki dengan kesederhanaannya. dia adalah customer saya.

saya karyawan baru yang bekerja di bidang pelayanan. saya adalah operator yang melayani customer untuk memenuhi permintaanya. dalam hal ini kantor saya melayani pembuatan banner, kertas, atau segala macam souvenir. pokoknya segala sesuatu tentang cetak mencetak.

dia masuk ke dalam kantor saya dengan baju dan celana levis hitam. dengan rambut yang sudah berantakan akibat aktivitas seharian. tak lupa handphone dan juga flashdisk berada dalam gengamannya. dia berjalan menghampiri meja saya--yang kebetulan hanya saya yang tidak ada customer-- seperti customer yang lain dia menyerahkan flashdisk untuk saya copy dan di cetak sesuai permintaannya.
"bikin apa?" tanya saya seraya tersenyum. bekerja di bidang pelayanan membiasakan saya untuk tetap tersenyum dan juga ramah terhadap customer.
"banner" katanya. singkat dan jelas.
kemudian saya memasukkan flashdisk ke dalam USB.
"filenya yang mana, mas?" tanya saya lagi. berhubung saya keturunan orang jawa dan saya tidak tau dia umur berapa. jadi saya memanggilnya dengan sebutan "mas"
lalu dia menunjuk file yang nantinya akan di cetak. saya kembali fokus menlayout file dia. dan dia fokus terhadap handphonenya. sesekali saya melihat lewat ekor mata saya dia tersenyum dengan hanphonenya atau mungkin seseorang yang ada di dalam handphonenya.
"atas nama siapa, mas?" kembali saya bertanya dengannya.
"hhmm.. rossi" jawabnya.

-bersambung-

bekasi, 11 desember 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar