Minggu, 23 Oktober 2016

Kerja Jadi Pengangkut Sampah

Kerja Jadi Pengangkut Sampah

Mobil yang Bapak itu tumpangin melewati rumah penduduk. Mobil itu berhenti, pelan-pelan Bapak itu turun untuk mengambil sesuatu di depan rumah warga atau di pinggir jalan. Kemudian, dimasukkan ke bak mobil dan mobil itu kembali melaju. Setiap mobil tersebut melewati warga, mereka langsung menutup hidung dengan punggung tangannya. Tapi, tidak untuk Bapak paruh baya itu. Baginya ini aroma alami yang mereka buat sendiri.

Mobil itu sangat padat. Berbagai macam alat rumah tangga ada di dalamnya; sayur busuk, kulit telor, kulit buah, bungkus mie, kaleng, sisa makanan dan sebagainya. Ini penyebab timbulnya aroma tidak sedap tersebut. Tak heran banyak lalat yang menghampiri. Berbeda dari yang lain, Bapak itu justru menikmati kegiatannya ini.

Setelah mobil tersebut penuh. Kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir. Dipisah bahan mana yang masih bisa di daur ulang atau tidak. Sebenarnya, warga bisa saja memilih terlebih dahulu yang masih bisa dipakai atau tidak. Sebelum dimasukkan ke tempat sampah. Hanya saja, mereka enggan melakukannya. Mereka lebih memilih dibuang. Tanpa mau repot-repot. Tapi, warga selalu lupa. Mereka terlalu repot marah-marah menyalahkan pemerintah jika banjir menghampirinya.

Bersyukurlah, ada Bapak paruh baya ini yang mau melakukan pekerjaan ini. Jika tidak ada pekerjaan seperti ini, sampah akan menumpuk dan dapat menimbulkan banjir jika musim hujan tiba.


Bekasi, 1 agustus 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar